Tatkala aku bersendirian di lorong-lorong kecil,gelap dan kelam.Bertemankan si kotak coklat sebagai teman sejati.Aku sedar,aku hanya seorang anak jalanan.Tiada berteman,.S.E.P.I bersendirian.Terkebil-kebil mata melihat gelagat kaum adam dan hawa yang melintasi lorong kecil ini.S.U.N.Y.I.Hanya ditemani lampu jalan yang samar-samar kelihatan di malam yang kelam dan dingin.
Kadang-kadang minda ku diterjah dengan pelbagai persoalan yang membuatkan aku F.O.B.I.A.Fobia dengan diri sendiri.Manakah ayah dan ibu ku?Kenapa aku bersendirian?Tidak seperti mereka yang B.A.H.A.G.I.A dengan keluarga mereka di setiap detak jantung mereka.Masihkah aku terus dibiarkan tanpa pelukan erat dan kucupan mesra daripada insan yang bergelar ayah dan ibu?Apa salahku?
Terbiarnya diriku di ruang dimensi yang gelap tanpa cahaya.Tanpa hala tuju kehidupan.Ruang dimensi yang hanya ditemani bintang dan bulan di malam hari dan sang mentari di pagi hari.M.U.T.I.A.R.A hangat yang terus mengalir tanpa dipaksa sudah tidak dapat dibendung lagi.Persoalan yang sentiasa menjadi hujah dalam benak fikiran ku terus memaksa aku memuntahkannya.S.I.A.P.A.K.A.H diriku sebenarnya?
Kehidupan yang umpama "kais pagi makan pagi,kais petang makan petang,sudah serasi dalam diriku.Begitu sulit untuk aku terangkan pada kalian.M.A.K.A.N.A.N yang ku jamu bukan seperti kalian.Disaat kalian bertandang ke restoran untuk menjamu hidangan yang enak dan lazat,aku hanya mampu untuk menghadap "Si hijau yang digeruni lalat" untuk mencari bahagian makanan ku.Namun masih aku bersyukur.Masihkah kalian bersyukur meskipun dijamu dengan nasi bersama garam?
Sudah lama aku mengidamkan pakaian yang sempurna jahitan dan warnanya.Ya...pakaian aku memang pakaian pengemis yang layak disepak dan dicaci oleh mereka apabila didekati hanya untuk meminta sedikit simpati di mata mereka.Namun,aku masih ada perasaan dan hati.Tidakah kalian mengerti?Dalam usia ku yang masih setahun jagung,aku masih buntukan kasih sayang ayah dan ibu.
Kini...aku mengerti...anak lorong kecil ini hanyalah anak buangan mereka.Yang tiada nilainya di mata mereka.Di biarkan kesejukan yang mencengkam tulang di malam hari.Di biarkan dimamah sang mentari di siang hari.Aku sedar siapa aku kalau hendak dibandingkan dengan kalian.Aku anak B.U.A.N.G.Hanya merosakan pandangan kalian saja apabila memandang.Hanya menjadi kutukan kalian saja.Hanya menyusahkan kalian saja.Namun aku tidak pernah berkecil hati,kerana aku sedar aku tidak bersendirian.Masih ada yang menyayangi diri ini.Jika aku tidak disayangi di dunia,aku akan disayangi di akhirat kelak.DIA yang maha mengetahui dan maha penyayang.
P/S:Cerita ini hanyalah rekaan semata-mata.Dedeq hanya mencoretkan apakah perasaan mereka yang merupakan anak jalanan.Harap ini dapat menjadikan pedoman dalam hidup kita untuk menolong semasa manusia dan jauhi maksiat.Insyallah...
Kadang-kadang minda ku diterjah dengan pelbagai persoalan yang membuatkan aku F.O.B.I.A.Fobia dengan diri sendiri.Manakah ayah dan ibu ku?Kenapa aku bersendirian?Tidak seperti mereka yang B.A.H.A.G.I.A dengan keluarga mereka di setiap detak jantung mereka.Masihkah aku terus dibiarkan tanpa pelukan erat dan kucupan mesra daripada insan yang bergelar ayah dan ibu?Apa salahku?
Terbiarnya diriku di ruang dimensi yang gelap tanpa cahaya.Tanpa hala tuju kehidupan.Ruang dimensi yang hanya ditemani bintang dan bulan di malam hari dan sang mentari di pagi hari.M.U.T.I.A.R.A hangat yang terus mengalir tanpa dipaksa sudah tidak dapat dibendung lagi.Persoalan yang sentiasa menjadi hujah dalam benak fikiran ku terus memaksa aku memuntahkannya.S.I.A.P.A.K.A.H diriku sebenarnya?
Kehidupan yang umpama "kais pagi makan pagi,kais petang makan petang,sudah serasi dalam diriku.Begitu sulit untuk aku terangkan pada kalian.M.A.K.A.N.A.N yang ku jamu bukan seperti kalian.Disaat kalian bertandang ke restoran untuk menjamu hidangan yang enak dan lazat,aku hanya mampu untuk menghadap "Si hijau yang digeruni lalat" untuk mencari bahagian makanan ku.Namun masih aku bersyukur.Masihkah kalian bersyukur meskipun dijamu dengan nasi bersama garam?
Sudah lama aku mengidamkan pakaian yang sempurna jahitan dan warnanya.Ya...pakaian aku memang pakaian pengemis yang layak disepak dan dicaci oleh mereka apabila didekati hanya untuk meminta sedikit simpati di mata mereka.Namun,aku masih ada perasaan dan hati.Tidakah kalian mengerti?Dalam usia ku yang masih setahun jagung,aku masih buntukan kasih sayang ayah dan ibu.
Kini...aku mengerti...anak lorong kecil ini hanyalah anak buangan mereka.Yang tiada nilainya di mata mereka.Di biarkan kesejukan yang mencengkam tulang di malam hari.Di biarkan dimamah sang mentari di siang hari.Aku sedar siapa aku kalau hendak dibandingkan dengan kalian.Aku anak B.U.A.N.G.Hanya merosakan pandangan kalian saja apabila memandang.Hanya menjadi kutukan kalian saja.Hanya menyusahkan kalian saja.Namun aku tidak pernah berkecil hati,kerana aku sedar aku tidak bersendirian.Masih ada yang menyayangi diri ini.Jika aku tidak disayangi di dunia,aku akan disayangi di akhirat kelak.DIA yang maha mengetahui dan maha penyayang.
P/S:Cerita ini hanyalah rekaan semata-mata.Dedeq hanya mencoretkan apakah perasaan mereka yang merupakan anak jalanan.Harap ini dapat menjadikan pedoman dalam hidup kita untuk menolong semasa manusia dan jauhi maksiat.Insyallah...
No comments:
Post a Comment